Jakarta, 00.57
Aku ingat,
ketika kali pertama pergi merantau,
meninggalkan tempat yang kusebut rumah
kamu, dia dan mereka, pergi mengantar
aku lalu terisak
seolah tak akan bertemu lagi
kamu pun sebentar lagi akan pergi,
berkelana menjadi pemburu
memburu mimpi-mimpi dan omong kosong
yang sering kita bicarakan di sudut kota kecil ini
kota yang tak lama lagi hanya akan menjadi tempat singgah
ketika lelah dan hampir menyerah
Kita akan menjadi pengejar asa
celotehan di teras rumahmu
aku percaya
suatu hari nanti akan menjadi nyata
Aku, kamu dan kamu sebenarnya tahu
kita hanya ingin melangkah, tuk pergi menjauh
dari rasa sakit yang tak pernah kita bagi
Kamu dan aku
berharap ada yang bisa ditemukan di ujung sana,
di tempat kita bisa menuliskan cerita
tentang apa-apa yang baru
Tapi di suatu ruang di ulu hatimu
Aku, kamu dan kamu
sesungguhnya tak mengerti,
tentang apa-apa
yang sebenarnya
kita cari.
#a
Tulisan saya di Blog Surat Anak Rantau pada 22 October 2016
Like this:
Like Loading...
Related
Saya pas awal-awal merantau jauh, kalau dengar azan maghrib bawaannya pengen mewek terus…
LikeLiked by 1 person
Saya awal merantau langsung sakit tipes karena nggak bisa jaga makan hhe
LikeLike
Astaga dragon…
LikeLike
Kok sama, setiap dengar azdan sama orang baca Al-Qur’an.
LikeLike
Jaga kesehatan, jaga diri selalu. Hati-hati dan semoga selamat sampai tujuan lagi di Australia nanti. Semoga urusanmu dilancarkan, ki.
LikeLiked by 1 person
makasih banyak bramm. masih nunggu dibuka bulan depan kalau nggak berubah pikiran PM nya hhe. Belum sempat ketemu kita ya :’)
LikeLike