Bali, 7 May 2021
Dua puluh sembilan tahun. Mengejutkan rasanya tak ada emosi yang berlebihan di tanggal tujuh tahun ini.
Sepertinya saya sudah kehilangan excitement untuk setiap hari besar sejak tahun lalu. Bukan hanya hari ulang tahun, hari raya, hari libur, terasa biasa saja. Apakah emosi saya sudah membeku?
Bahkan tahun lalu saya tidak punya harapan sama sekali ketika usia saya betambah menjadi dua puluh delapan tahun. Rasanya berharap adalah sebuah kesia-siaan. Suara Demi Lovato yang merdu justru terus berulang dikepala saya
“I feel stupid when I pray”
Di kamar di rumah Bapak di masa isolasi mencoba menyembunyikan segala frustasi.
Tahun ini saya di Bali, ditemani beberapa teman yang sudah menjadi support system selama beberapa bulan ini.
Saya masih tak berani berharap, tapi setidaknya tahun ini saya belajar banyak.
Hidup masih terasa membingungkan.
Bersembunyi dari dunia masih menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.
Meluapkan kemarahan terkadang penting untuk dilakukan.
Memaafkan orang adalah proses yang panjang dan melelahkan.
Perihal memaafkan diri sendiri saya masih harus belajar banyak.
Segala hal adalah sementara.
Tak perlu terburu-buru dalam merawat hati untuk menumbuhkan kepercayaan kembali.
I have no wish in this year either. But I have one advice for myself
Angky, be kind to yourself.